kutemukan pelangi itu
ada dalam dirimu
keindahannya mengalir dalam desiran darahku
menyebarkannya ke seluruh jiwa ragaku
pelangi penuh warna nan indah. :)
aku bahagia hanya dengan melihatnya
tak bisa ku bayangkan akan seperti apa bila aku bisa memilikinya
Pelangi itu seharusnya hadir
Karena hujan telah pergi
Tapi tidak
Tidak ada taburan warna-warna indah dilangit saat ini
Hanya awan mendung yang masih belum mau pergi
Gelap
sendu
Waktu mulai beranjak
Malam pun tiba
Bulan dan bintang juga tak muncul
Langit tetap gelap tanpa hiasan
Tak berwarna
hampa
Karena hujan telah pergi
Tapi tidak
Tidak ada taburan warna-warna indah dilangit saat ini
Hanya awan mendung yang masih belum mau pergi
Gelap
sendu
Waktu mulai beranjak
Malam pun tiba
Bulan dan bintang juga tak muncul
Langit tetap gelap tanpa hiasan
Tak berwarna
hampa
Categories
LuVhiniCha's words
Kau benar-benar tlah melepaskannya
Mungkin tak lagi menginginkannya
Ya, itu baik untukmu
Karena dia hanyalah ilusi semata
Tak nyata dan tak tersentuh
Kau layak mendapatkan yang lebih baik darinya
Salah satu diantara mereka
Pasti memiliki satu hal yang sama
Yakinlah, perlahan tapi pasti
Kau akan menemukannya
Mungkin tak lagi menginginkannya
Ya, itu baik untukmu
Karena dia hanyalah ilusi semata
Tak nyata dan tak tersentuh
Kau layak mendapatkan yang lebih baik darinya
Salah satu diantara mereka
Pasti memiliki satu hal yang sama
Yakinlah, perlahan tapi pasti
Kau akan menemukannya
Categories
LuVhiniCha's words
tak seindah pelangi
bulan bintang
atau apapun yang indah dimatamu
sama sekali tak seperti dia
dia yang kau cintai
aku hanyalah aku
diriku dalam tiap kesederhanaan gaya hidup yang aku miliki
tapi aku juga memiliki
seperti hujan yang memiliki pelangi
aku punya perasaan
perasaan indah melebihi apapun yang pernah kau lihat
begitu indah hingga akan kau rasakan disekujur tubuhmu
mengikuti aliran darahmu
ada disetiap hembus napasmu
kau akan tahu, jika hanya kau ingin memilikinya
bulan bintang
atau apapun yang indah dimatamu
sama sekali tak seperti dia
dia yang kau cintai
aku hanyalah aku
diriku dalam tiap kesederhanaan gaya hidup yang aku miliki
tapi aku juga memiliki
seperti hujan yang memiliki pelangi
aku punya perasaan
perasaan indah melebihi apapun yang pernah kau lihat
begitu indah hingga akan kau rasakan disekujur tubuhmu
mengikuti aliran darahmu
ada disetiap hembus napasmu
kau akan tahu, jika hanya kau ingin memilikinya
Categories
LuVhiniCha's words
airmata
sekali jatuh, sulit tuk menghentikannya
tak perlu mengungkapkan apa-apa
hanya dengan tetesan itu semua rasa tlah terbaca
beribu kata didalamnya
tak perlu berkata
tak perlu apapun
aku disini
duduk sendiri menatap langit
dalam diam dengan berjuta usaha
menenangkan hati
melawan tekanan di dada
menghalangi airmata ini tuk keluar dari pelupuk mata
malam hanya diam
tak mencoba menghiburku
bulan dan bintang juga tetap disana
diam dan bersinar
menerangi wajahku yang basah
hanya keheningan
membuatku semakin tertekan
hingga airmata ini tak terbendung lagi
menangis,
ya aku menangis
hingga aku merasa tak ingin lagi bernafas
karena dalam tiap tarikan nafasku
airmata ini selalu terdorong tuk keluar
nafas ini seperti pompa baginya
mendorong dan menyesakkan
memaksa
sekali jatuh, sulit tuk menghentikannya
tak perlu mengungkapkan apa-apa
hanya dengan tetesan itu semua rasa tlah terbaca
beribu kata didalamnya
tak perlu berkata
tak perlu apapun
aku disini
duduk sendiri menatap langit
dalam diam dengan berjuta usaha
menenangkan hati
melawan tekanan di dada
menghalangi airmata ini tuk keluar dari pelupuk mata
malam hanya diam
tak mencoba menghiburku
bulan dan bintang juga tetap disana
diam dan bersinar
menerangi wajahku yang basah
hanya keheningan
membuatku semakin tertekan
hingga airmata ini tak terbendung lagi
menangis,
ya aku menangis
hingga aku merasa tak ingin lagi bernafas
karena dalam tiap tarikan nafasku
airmata ini selalu terdorong tuk keluar
nafas ini seperti pompa baginya
mendorong dan menyesakkan
memaksa
Categories
LuVhiniCha's words
terlalu jauh
hingga tak dapat tercapai lagi
tak ada jalan menujunya
tidak satupun
jembatan itu tlah runtuh
jalan itu tlah hancur
ombak dilautan pun terlalu ganas untukku berlayar
sungai tak lagi dapat disebrangi
cuaca tak pernah diam, hingga tak dapat aku terbang menujunya
terlalu sulit menggapainya
sudah sangat tidak mungkin untuk mendapatkannya kembali
hingga tak dapat tercapai lagi
tak ada jalan menujunya
tidak satupun
jembatan itu tlah runtuh
jalan itu tlah hancur
ombak dilautan pun terlalu ganas untukku berlayar
sungai tak lagi dapat disebrangi
cuaca tak pernah diam, hingga tak dapat aku terbang menujunya
terlalu sulit menggapainya
sudah sangat tidak mungkin untuk mendapatkannya kembali
Categories
LuVhiniCha's words
suara itu.
hanya suara tanpa terlihat rupa.
Saat aku mendengar suara itu.
tiba-tiba saja semua menjadi buyar.
tak tersusun lagi.
Wow!
suara itu yang aku suka.
menghilangkan konsentrasiku seketika.
benar-benar hilang.
tak lagi kuperhatikan apa yang harus ku perhatikan.
tidak juga mendengarkan isi pembicaraan
hanya tertuju pada suara yang menenangkan
dan senyum geli yang tak sanggup ku tahan.
senyum lagi dan lagi,
nyaris tertawa.
tak ku sangka, suara itu akan ada di tengah kesibukanku.
menjadi penghibur, mendamaikan lagi suasana.
menghilangkan ketegangan disaat itu seketika.
hanya suara tanpa terlihat rupa.
Saat aku mendengar suara itu.
tiba-tiba saja semua menjadi buyar.
tak tersusun lagi.
Wow!
suara itu yang aku suka.
menghilangkan konsentrasiku seketika.
benar-benar hilang.
tak lagi kuperhatikan apa yang harus ku perhatikan.
tidak juga mendengarkan isi pembicaraan
hanya tertuju pada suara yang menenangkan
dan senyum geli yang tak sanggup ku tahan.
senyum lagi dan lagi,
nyaris tertawa.
tak ku sangka, suara itu akan ada di tengah kesibukanku.
menjadi penghibur, mendamaikan lagi suasana.
menghilangkan ketegangan disaat itu seketika.
Categories
LuVhiniCha's words
sayap malaikat itu jatuh
menghadirkan gemerlip indah di tengah udara
seperti bulu-bulu halus transparan putih cerah
berkilauan
dan lembut
begitu indah dalam mataku
hingga aku terpanah dan terdiam
salah satunya jatuh ditelapak tanganku
ku genggam namun langsung menghilang
seketika kurasa aliran kehangatan menjalar
perlahan mengikuti aliran darahku
menghangatkan seluruh tubuhku
membawa ketenangan,
seperti sebuah kebahagiaan.
menghadirkan gemerlip indah di tengah udara
seperti bulu-bulu halus transparan putih cerah
berkilauan
dan lembut
begitu indah dalam mataku
hingga aku terpanah dan terdiam
salah satunya jatuh ditelapak tanganku
ku genggam namun langsung menghilang
seketika kurasa aliran kehangatan menjalar
perlahan mengikuti aliran darahku
menghangatkan seluruh tubuhku
membawa ketenangan,
seperti sebuah kebahagiaan.
Categories
LuVhiniCha's words
mentari mulai tersenyum riang
membagi kehangatan
dalam satu pelukan
kumpulan gelombang yang tenang
dalam satu dekapan
hanya terdiam
terpancar dalam kilauan
sampai akhirnya dia datang
membelah genangan
hingga ketenangan pun hilang
terhancurkan!
namun menghadirkan keindahan
memberi kedamaian dalam pandangan
indah
menawan
membagi kehangatan
dalam satu pelukan
kumpulan gelombang yang tenang
dalam satu dekapan
hanya terdiam
terpancar dalam kilauan
sampai akhirnya dia datang
membelah genangan
hingga ketenangan pun hilang
terhancurkan!
namun menghadirkan keindahan
memberi kedamaian dalam pandangan
indah
menawan
Categories
LuVhiniCha's words
angin membelai lembut
cahaya menerpa
melodi indah meliputi
aku
menggigil disini
menyaksikan keindahan yang tak ingin ku tinggali
menahan hujan untuk membasahi
terbang.
ku tak ingin
patahkan sayapku segera
lukai aku hingga ku tak sanggup lagi bergerak
agar ku tetap tinggal
menyaksikan tiap titik cahaya keindahan
walau akhirnya aku akan tetap pergi
ditarik oleh sebuah energi
terbang
dan
hilang.
cahaya menerpa
melodi indah meliputi
aku
menggigil disini
menyaksikan keindahan yang tak ingin ku tinggali
menahan hujan untuk membasahi
terbang.
ku tak ingin
patahkan sayapku segera
lukai aku hingga ku tak sanggup lagi bergerak
agar ku tetap tinggal
menyaksikan tiap titik cahaya keindahan
walau akhirnya aku akan tetap pergi
ditarik oleh sebuah energi
terbang
dan
hilang.
Categories
LuVhiniCha's words
Ah, lagi-lagi aku disini.
berada di persimpangan yang gelap dan sempit.
tak ada satupun tanda di jalan ini.
tidak satu petunjuk pun!
hey! ini menakutkan.
apa ada yang mendengarku? tolong jemput aku.
aku hanya bisa berdiri diam disini,
sesekali menatap dua jalan sempit dihadapanku yang seolah tak berujung.
tak ada cukup cahaya yang menerangiku.
aku tak bisa melihat apapun, karena itu aku hanya membatu.
takut bergerak dan menoleh.
aku takut! tak bisa mengambil keputusan akan apa yang harus ku perbuat.
Apa ada seseorang yang menyadarinya?
tolong aku, jemput aku!
atau setidaknya, tunjukkan mana jalanku.
Hey! ini sungguh mengerikan.
sesekali cahaya melintas di sekitar sini.
hanya sekilas,
hanya cukup untuk menghadirkan bayangan diriku di tanah lembab itu sejenak.
Lalu cahaya itu melintas begitu saja,
seolah ingin menunjukkan betapa jauhnya kedua jalan itu.
aku makin bimbang
apa yang seharusnya aku lakukan? mana pilihan yang benar?
Hey kau yang disana! tolong jangan hanya duduk diam saja.
bantu aku.
aku takut akan diriku yang mungkin salah mengambil keputusan.
yang mungkin nanti akan membuatku hilang di telan kegelapan.
berada di persimpangan yang gelap dan sempit.
tak ada satupun tanda di jalan ini.
tidak satu petunjuk pun!
hey! ini menakutkan.
apa ada yang mendengarku? tolong jemput aku.
aku hanya bisa berdiri diam disini,
sesekali menatap dua jalan sempit dihadapanku yang seolah tak berujung.
tak ada cukup cahaya yang menerangiku.
aku tak bisa melihat apapun, karena itu aku hanya membatu.
takut bergerak dan menoleh.
aku takut! tak bisa mengambil keputusan akan apa yang harus ku perbuat.
Apa ada seseorang yang menyadarinya?
tolong aku, jemput aku!
atau setidaknya, tunjukkan mana jalanku.
Hey! ini sungguh mengerikan.
sesekali cahaya melintas di sekitar sini.
hanya sekilas,
hanya cukup untuk menghadirkan bayangan diriku di tanah lembab itu sejenak.
Lalu cahaya itu melintas begitu saja,
seolah ingin menunjukkan betapa jauhnya kedua jalan itu.
aku makin bimbang
apa yang seharusnya aku lakukan? mana pilihan yang benar?
Hey kau yang disana! tolong jangan hanya duduk diam saja.
bantu aku.
aku takut akan diriku yang mungkin salah mengambil keputusan.
yang mungkin nanti akan membuatku hilang di telan kegelapan.
Categories
LuVhiniCha's words
setelah sekian banyak yang terjadi, pada akhirnya aku berakhir disini.
sebuah ruangan kosong berdinding putih.
aku, lagi-lagi hanya sendiri.
ah! bukan!
ada bayangan diriku di dinding itu.
hanya dia yang ada disini selain aku.
aku berjalan mendekat, ingin melihatnya lebih jelas
agar aku tidak begitu merasa sendiri.
namun, semakin ku mendekat, semakin jelas terlihat.
bayangan itu, bayangan bukan diriku!
bayangan itu memang aku tapi juga bukan diriku.
bukan aku yang sekarang berada dihadapannya.
itu...
bayanganku di masa lalu.
sebuah ruangan kosong berdinding putih.
aku, lagi-lagi hanya sendiri.
ah! bukan!
ada bayangan diriku di dinding itu.
hanya dia yang ada disini selain aku.
aku berjalan mendekat, ingin melihatnya lebih jelas
agar aku tidak begitu merasa sendiri.
namun, semakin ku mendekat, semakin jelas terlihat.
bayangan itu, bayangan bukan diriku!
bayangan itu memang aku tapi juga bukan diriku.
bukan aku yang sekarang berada dihadapannya.
itu...
bayanganku di masa lalu.
Categories
LuVhiniCha's words
Hey! disini begitu indah.
duduk diatas singgasana langit tertinggi.
terkubur dalam kata-kata ketika menatap keindahan sekitar yang mulai jingga.
dan dua peri kecil cantik yang terbang dengan ceria.
sayangnya, aku disini terkunci.
sama sekali tak bisa apa-apa
bahkan tak bisa menahan kedua peri itu terbang menjauh walau hanya dengan kata-kata.
Ingin menangis, namun airmata tak kuasa membasahi.
duduk diatas singgasana langit tertinggi.
terkubur dalam kata-kata ketika menatap keindahan sekitar yang mulai jingga.
dan dua peri kecil cantik yang terbang dengan ceria.
sayangnya, aku disini terkunci.
sama sekali tak bisa apa-apa
bahkan tak bisa menahan kedua peri itu terbang menjauh walau hanya dengan kata-kata.
Ingin menangis, namun airmata tak kuasa membasahi.
Categories
LuVhiniCha's words
aku terpaku menatap tanah hijau yang seribu kali lebih indah dari segala keindahan yang pernah kusaksikan.
kesejukan warna hijaunya,
keramahan hembusan angin yang menghanyutkan,
suara tawa desiran sungai yang saling mengejar,
gemersik daun yang tertawa geli digelitik angin,
kehangatan aromanya yang begitu mendamaikan hati,
lukisan biru yang terbentang disekelilingnya,
dan, kehangatan yang langsung menyapa begitu aku memijakkan kaki disana.
ya, setidaknya itulah yang aku ingat.
tak pernah terpikir olehku semua itu hanya akan tinggal sebuah gambaran indah dalam memori.
yang kini kusaksikan begitu mengerikan.
semua keindahan itu terenggut,
hanya dalam sedikit sentuhan sang waktu.
tubuhku gemetar menyaksikan ini
kakiku lemas hingga aku jatuh berlutut
tanah hijau itu hanya tinggal hamparan tanah hitam
dengan hiasan bunga-bunga merah kecil bersinar yang terbang bagai kunang-kunang
tanah hijau itu
tidur dalam pelukan kumpulan kabut gelap menyesakkan
hening
tak ada lagi suara tawa yang dulu ku kenal
hilang
hanya tinggal hal-hal yang mengerikan, yang tak ku kenal
suara renyah dari ciptaan merah yang bersemangat memakan segalanya
kesejukan warna hijaunya,
keramahan hembusan angin yang menghanyutkan,
suara tawa desiran sungai yang saling mengejar,
gemersik daun yang tertawa geli digelitik angin,
kehangatan aromanya yang begitu mendamaikan hati,
lukisan biru yang terbentang disekelilingnya,
dan, kehangatan yang langsung menyapa begitu aku memijakkan kaki disana.
ya, setidaknya itulah yang aku ingat.
tak pernah terpikir olehku semua itu hanya akan tinggal sebuah gambaran indah dalam memori.
yang kini kusaksikan begitu mengerikan.
semua keindahan itu terenggut,
hanya dalam sedikit sentuhan sang waktu.
tubuhku gemetar menyaksikan ini
kakiku lemas hingga aku jatuh berlutut
tanah hijau itu hanya tinggal hamparan tanah hitam
dengan hiasan bunga-bunga merah kecil bersinar yang terbang bagai kunang-kunang
tanah hijau itu
tidur dalam pelukan kumpulan kabut gelap menyesakkan
hening
tak ada lagi suara tawa yang dulu ku kenal
hilang
hanya tinggal hal-hal yang mengerikan, yang tak ku kenal
suara renyah dari ciptaan merah yang bersemangat memakan segalanya
Categories
LuVhiniCha's words
Book Review
Hi readers, here I really hope that you can give me some critics, suggestions, comments, or anything that can help me improve my review. Thank you. :)
BOOK REVIEW
LISTENING IN THE LANGUAGE CLASSROOM
By John Field
Cambridge University Press: Cambridge
2009
As
written at the title, this book is about listening in the language classroom. Mostly,
the author talks about some alternative approaches to teach listening that can
be applied in teaching listening so that the teachers can run their classes better. One of the approaches stated in
this book is comprehension approach. In the chapter, the author suggest a more
effective way to do the comprehension approach.
This
book is written by Dr. John Field, a
senior lecturer in cognition in language learning and assessment. He has
an MA in Linguistics and ELT from the University of Leeds and an MPhil in
English and Applied Linguistics from Cambridge University. He has published
widely on second language listening. In fact, this book, Listening in the
Language Classroom, which
is his most recent book, has reshaped thinking on the teaching of the
skill, and won the international Ben Warren Prize for its contribution to
second language studies.
After I read this book, there are some
topics that interested me. One of them is “listening and the learner” part. In
this chapter, the author wants to consider the ways in which comprehension
approach affects the dynamic of the classroom and to put forward suggestions on
how some of the teaching practices with which the approach is associated might
be made more effective.
For comprehension approach stated in
this chapter, the listening class is teacher-centered. It is the teachers who
control the agenda. It is the teachers who do most of the work. As for
learners, the comprehension approach marks out the student’s role as being to
answer questions. The comprehension approach was founded on the premise that
there is a ‘right’ answer to each question that is asked. Actually, I do not
really agree with what comprehension approach marks for the learner’s role even
though I know that this approach is made by experts. In my opinion, listening
is not only about answer the questions to check the students’ comprehension of
the listening, but listening also, actually, have to ‘train’ the students
ability to listen so that they can comprehend better.
Besides, the writer explains about the
differences between listening in group and
individually. The
interesting fact is that learning listening individually and learning listening
in groups have different effects on learner. They can comprehend better about
what they hear when they listen to the listening in group because they have
some discussion after listening activity. Another advantage is that the learner
becomes more active speaker since they discuss their understanding to each
other. It means that, instead of listening the students can learn speaking as
well. Brown (2006) also said the same idea. He said that “once the listening
tasks have been completed, if time allows, speaking tasks using the same topic
can be done in pairs or groups to give practice interpersonal listening”.
I really agree about having group
listening and discussions because there must be some things that make the
students hard to understand what they listen to. As teachers, they should understand
that all humans are limited in their ability to process information (Brown,
2006). Because of this limitation, I think the teachers should provide some
time for the students to discuss the materials in the listening. Also, it is
because everyone may have different understanding about listening. Even the
best listener can have difficult time (Brown, 2006). This different understanding
may be because sometimes the speakers at the conversation in the recording do
not always say exactly what they mean. That is why we have to check for
meaning. Barker in Brady and Leigh (2005) stated that “words have no
meaning—people have meaning”. Thus it means that the students need to listen
what the speakers trying to say. Therefore, the students need to discuss the
possibilities of what the listening may exactly mean so that they can
comprehend better. In addition, Brown
also stated that “listening courses must make use of students’ prior knowledge
in order to improve listening comprehension” (2006). Therefore the students
need to share they knowledge on guessing what the listening about exactly. If
the students have already had prior knowledge about the topic, they can comprehend
what they listen to easily. Thus, having listening in group and group discussion
afterward is just necessary.
Therefore, for me, I think it would be
good if this method (listening in group) is used in our department. As I have
experienced I have not done listening activity in groups in listening class. We
just listened to the record individually in our sits and answer the questions.
Sometimes, we only have class discussion after the listening activity, but this
is not enough to make all students to participate in the discussion because
only some students who are willing to speak out their opinions. Whereas the students
need chances to express their own ideas and listen to different point of view,
to talk through problems or share ideas to create something new (Dawes, 2011). And,
listening in groups and having the discussion afterward are useful to check the
students understanding of the listening. As Dawes (2011) mentioned that
“children need to say things aloud if they are to check their own understanding
and that of others”. Thus, I think having group listening and group discussion
in listening are worth-considered activities to have in listening class in our
department.
In conclusion, from the benefits that
can be got by the students on their listening comprehension, the more effective
way to do the comprehension approach is to have group listening activity and group
discussion after the listening. Because of that, I personally suggest that this
activities to be used in our department.
References
Brady, M., & Leigh, J. A. (2005). A Little Book of Listening Skills. Paideia Press. Retrieved on
September 15, 2013, from http://libgen.org/book/index.php?md5=CC2EE67929B43AB78E6026C7942265C7&open=0
Brown, S. (2006). Teaching
Listening. Cambridge: Cambridge University Press.
Dawes, L. (2011). Creating
A Speaking and Listening Classroom- Integrating talk for learning at key stage
2. New York: Routledge.
Field, J. (2008). Listening
in the language classroom. Cambridge: Cambridge University Press. Retrieved
on September 10, 2013, from http://libgen.org/book/index.php?md5=0b6e0d06403cbf6df170661577c02f14&open=0
Senja di malam hari
Senja di malam hari
Tak pernah terjadi
Tak akan terjadi
Tapi sungguh aku miliki
Dalam dekapan malam yang terasa begitu hangat
Senja itu terus menemani
Memberikan warna dalam malamku
Tak lagi gelap, tapi dipenuhi warna jingga abadi
Menawan hati
Menghangatkan jiwa
Bahkan bintang pun hadir didalamnya
Memberikan titik-titik keindahan
Putih bersinar
Bulan purnama bak sang mentari yang sedang tertidur
Memberiku seulas senyum saat menatap mata indahnya yang tertutup
Senja di malam hari ku
Sungguh indah
Dan mereka
Dua insan setia cantik jelita
Dengan sayap putih gemerlapan bertabur emas permata
Menatapku penuh cinta
Dengan kilau pelangi yang terpancar di dalamnya
Pernah ku berfikir mereka 'kan terbang jauh
Hilang
Dan merampas senja dalam malamku
Namun, mereka tetap tinggal disampingku
Betapa sempurnanya Senja di malam hari ku
Bintang putih bersinar
Bulan purnama tersenyum
Kehangatan meliputi
Dan cahaya jingga abadi mewarnai
Dua malaikat itu pun enggan pergi
Sungguh aku menyukai
Senja di malam hari
Senja di malam hari
Tak pernah terjadi
Tak akan terjadi
Tapi sungguh aku miliki
Dalam dekapan malam yang terasa begitu hangat
Senja itu terus menemani
Memberikan warna dalam malamku
Tak lagi gelap, tapi dipenuhi warna jingga abadi
Menawan hati
Menghangatkan jiwa
Bahkan bintang pun hadir didalamnya
Memberikan titik-titik keindahan
Putih bersinar
Bulan purnama bak sang mentari yang sedang tertidur
Memberiku seulas senyum saat menatap mata indahnya yang tertutup
Senja di malam hari ku
Sungguh indah
Dan mereka
Dua insan setia cantik jelita
Dengan sayap putih gemerlapan bertabur emas permata
Menatapku penuh cinta
Dengan kilau pelangi yang terpancar di dalamnya
Pernah ku berfikir mereka 'kan terbang jauh
Hilang
Dan merampas senja dalam malamku
Namun, mereka tetap tinggal disampingku
Betapa sempurnanya Senja di malam hari ku
Bintang putih bersinar
Bulan purnama tersenyum
Kehangatan meliputi
Dan cahaya jingga abadi mewarnai
Dua malaikat itu pun enggan pergi
Sungguh aku menyukai
Senja di malam hari
Categories
LuVhiniCha's words
Langganan:
Postingan (Atom)