pudar
lukisan indah itu mulai memudar
warna cerah yang menyelimutinya kini perlahan menghilang
di bawah sinar merah menyala
menahan kemarahan sang cahaya dunia
hilang
warna itu menghilang
terbawa arus air mata dunia
Aku dan dia.
berada dalam sebuah direksi tak berarah.
bukan diatas, bukan dibawah
seolah terombang-ambing di tengah cahaya.
Dia melangkah tanpa sengaja
membuat tempatku berpijak tak lagi sama
aku mengikutinya
mencoba mengejar, namun tak pernah tercapai
perbedaan dimensi ini yang menggagalkan
hingga tiba suatu saat aku berhadapan dengannya begitu saja
tiba-tiba! tanpa sengaja!
tertunduk ku dalam diam
terpaku dalam kekakuan.
tatapannya, matanya, tak bisa ku terka
sedang dimataku tampak jelas kerinduan, hingga menghadirkan buliran airmata.
lama.
belum juga ada satu kata memecah keheningan
akhirnya kuputuskan untuk memulai
melangkah maju mencoba tuk meninggalkan
meninggalkan dia sebagai masa lalu
kuraih pintu dihadapanku
menarik nafas panjang dan meyakinkan hatiku
siap tuk melangkah maju.
namun seketika, dia menarikku,
membawa ku dalam dekapannya.
lalu, tanpa sedikitpun suara, mengalirkan kehangatan di bibirku,
terpaku ku dalam peluknya.
lalu dia berkata
perkataan yang mengikatku selamanya
bahwa dia tak akan pernah membiarkan ku pergi lagi darinya.
berada dalam sebuah direksi tak berarah.
bukan diatas, bukan dibawah
seolah terombang-ambing di tengah cahaya.
Dia melangkah tanpa sengaja
membuat tempatku berpijak tak lagi sama
aku mengikutinya
mencoba mengejar, namun tak pernah tercapai
perbedaan dimensi ini yang menggagalkan
hingga tiba suatu saat aku berhadapan dengannya begitu saja
tiba-tiba! tanpa sengaja!
tertunduk ku dalam diam
terpaku dalam kekakuan.
tatapannya, matanya, tak bisa ku terka
sedang dimataku tampak jelas kerinduan, hingga menghadirkan buliran airmata.
lama.
belum juga ada satu kata memecah keheningan
akhirnya kuputuskan untuk memulai
melangkah maju mencoba tuk meninggalkan
meninggalkan dia sebagai masa lalu
kuraih pintu dihadapanku
menarik nafas panjang dan meyakinkan hatiku
siap tuk melangkah maju.
namun seketika, dia menarikku,
membawa ku dalam dekapannya.
lalu, tanpa sedikitpun suara, mengalirkan kehangatan di bibirku,
terpaku ku dalam peluknya.
lalu dia berkata
perkataan yang mengikatku selamanya
bahwa dia tak akan pernah membiarkan ku pergi lagi darinya.
Categories
LuVhiniCha's words
Hanya aku!
hanya aku yang bisa mengerti bahasaku.
tiap kata dalam bahasa yang ku tuliskan.
benar-benar hanya aku!
tak ada orang lain yang bisa memahami persis seperti aku memahaminya.
tak ada.
satupun tidak!
kata-kata ku adalah apa yang ku pikirkan.
tidak ada satupun yang mengerti.
tidak kau
dia
apalagi mereka.
benar, kau, dia, atau mereka mungkin akan memiliki pemahaman yang berbeda.
percaya atau tidak, apa yang ada di pikiran kalian itu bukanlah yang kumaksudkan.
hanya aku yang bisa mengerti bahasaku.
tiap kata dalam bahasa yang ku tuliskan.
benar-benar hanya aku!
tak ada orang lain yang bisa memahami persis seperti aku memahaminya.
tak ada.
satupun tidak!
kata-kata ku adalah apa yang ku pikirkan.
tidak ada satupun yang mengerti.
tidak kau
dia
apalagi mereka.
benar, kau, dia, atau mereka mungkin akan memiliki pemahaman yang berbeda.
percaya atau tidak, apa yang ada di pikiran kalian itu bukanlah yang kumaksudkan.
Categories
LuVhiniCha's words
keheningan pecah karena kicauan burung-burung liar di atas sana.
tiba-tiba bernyanyi menghibur.
menyadarkan aku yang tenggelam dalam lamunan.
tiba-tiba bernyanyi menghibur.
menyadarkan aku yang tenggelam dalam lamunan.
Categories
LuVhiniCha's words
dia
membolak-balikkan perasaan
merubahnya tiap sebentar
dia
membuat seolah buta rasa
tak tau lagi perasaan apa yang sedang terasa
sebentar ini
sebentar itu
membingungkan.
karena tak dapat dibedakan
membolak-balikkan perasaan
merubahnya tiap sebentar
dia
membuat seolah buta rasa
tak tau lagi perasaan apa yang sedang terasa
sebentar ini
sebentar itu
membingungkan.
karena tak dapat dibedakan
Categories
LuVhiniCha's words
Langganan:
Postingan (Atom)