- September 28, 2012 2 komentar
Aku duduk sendiri ditepi sungai itu.
hanya gemerlap bintang dan lampu-lampu jalan yang menerangiku.
saat Dia yang tadinya sempat bersamaku pergi, pada akhirnya Aku benar-benar tinggal sendiri.
Sepinya malam ini membuatku tertunduk dalam kedua lututku, dan... menangis.
menangis dan menangis.
mengeluarkan tiap kesakitan lewat tiap tetes airmataku.

Tak lama, Dia yang sebenarnya tak pernah pergi, datang kembali.
duduk disampingku, dan merangkulku.
membiarkanku menangis dalam dekapannya.
walau Dia tak tau apa penyebabnya aku menangis.

airmataku mengalir tanpa halangan.
seolah membawakan angin yang akan membuatku melambung tinggi saat kesedihan itu terbuang. tiap butir airmataku yang jatuh, membawa kelegaan yang tak bisa ku gambarkan.

Selang beberapa lama, aku pun berhenti menangis.
airmataku seolah habis.
aku mengusap kedua mataku yang basah. dan dia membantuku.
Dia memandang kedua mataku yang sedang berada dihadapannya.
basah dan seolah berkilau terkena pantulan cahaya.
Dia tersenyum, kemudian melontarkan candaan padaku.
candaan sederhana yang bisa membuatku melukiskan sedikit senyuman diwajah.
- September 28, 2012 0 komentar
tanpa judul.
yah, memangitu yang selalu ku tuliskan.
tak mengerti apa sebenarnya inti dari kalimat-kalimat yang ku buat.
perasaanku pun bahkan tak aku mengerti.
hanya dapat sekilas memahami,
hanya membiarkan jari jemari ini menari di atas kotak-kotak hitam kecil.
mengeluarkan kata apapun yang terbesit di memori.
menumpahkan perasaan yg terisi di dalam hati.
tak peduli bagaimana orang lain akan bisa memahami.
satu yang ku tahu, aku ingin menuliskannya.
itu lah rasaku. apa yang ingin ku tuliskan.
- September 28, 2012 0 komentar
Seberapa sering pun terlihat "tidak" aku yakin selalu "iya".
satu lagi bukti yang ku dapatkan.
betapa sedihnya sang galaksi ketika satu bintang kecil itu meredup.
sinar mentari seakan pudar, gemerlip bintang pun nyaris tak terlihat. bulan enggan bersinar, dan langitpun selalu hitam.
tapi, aku pun heran. kenapa galaksi itu tak merasa begitu sedih saat satu bintang terang kebanggaannya mengalami hal yang serupa?
mereka hanya terdiam sesaat lalu kembali seperti semula. hanya memberinya bantuan cahaya yang lebih terang untuk mengembalikannya.
bintang kecil itu tak tau harus bagaimana.
tetap berada disana, atau menghilang perlahan dari peredaran?
namun tetapa saja, yang dia inginkan adalah menjadi satu bagian galaksi yang sempurna.
Menjadi sebuah galaksi yang nyata. Menjadi satu dengan ratusan juta hal lainnya.
:)
- September 27, 2012 0 komentar
Seiring detik waktu yang terus berjalan, jarak diantara kami pun semakin jauh.
Perlahan tapi pasti, jarak ini memisahkan.
Melepas yang tlah terikat, dan memutuskan yang tlah terjalin.
Membawa kami kedalam dunia yang jauh berbeda.
Hampa. Tanpa mengenal satu rasapun didalamnya.
Kebersamaan yang telah terjalin, yang diharapkan akan selalu terjalin. Tiba-tiba menjadi kenangan semata.
Ya, kenangan! Hanya kenangan.
Perlahan kenangan itu pun akan pudar bila tak terjaga dengan hati yang sebenarnya.
Sedikit demi sedikit, masuk hal baru dalam kehidupan. Memaksa kenangan itu terhimpit dengan hal baru yang dihadapi.
Lama kelamaan pun akan terkubur, jauh di palung hati terdalam. Terlalu dalam bahkan untuk dapat terkenang.
- September 27, 2012 0 komentar
Bukan karena memang ingin selamanya, tp hanya karena ingin bermain sementara.
Petik saja bila layu tak berasa. Jangan tinggalkan walau hanya sedikit akar darinya.
Yakinlah perlahan tp pasti akan tumbuh yang baru.
Lebih indah dan lebih kuat. Lebih mekar dan harum.
Bersabarlah hingga waktunya tiba. carilah taman indah lainnya.
- September 24, 2012 0 komentar
Dekati mawar itu bila ingin memilikinya.
tahan luka karena durinya. paksa bila tak sanggup.
dan hilangkan luka itu dengan aromanya. karena sensasinya dapat menghapuskan luka.

hujan jatuh menyerbu. tiap tetesnya jatuh dalam kelopak merah. tapi,
mawar itu tetap diam.
tetap diam seolah tetap menghalangi apapun yang mendekatinya.
tetap mempertahankan diri.

Hey kau!
yang mengagumi keindahannya. yang bersedia menerima sakitnya. dan ingin memilikinya.
petiklah dia hingga kau dapat miliki. hingga dapat selalu kau pegang. hingga akhirnya ia layu perlahan.
atau biarkanlah dia disana. hidup dan berkembang seperti apa yang seharusnya. tanpa harus menjadi milikmu. walau pada akhirnya kau hanya bisa memperhatikannya,berkembang indah, kemudian layu perlahan dalam senyuman.

kejarlah indahnya. taklukkan dia. dan siapkanlah baginya tempat terindah. dimanapun yang menurutmu pantas untuknya. tempat dimana dia bisa selalu mekar. selalu menghiasi pandangan mata beningmu.
- September 23, 2012 0 komentar
Semu.
suatu keadaan dimana semua tak nyata.
tak ingin memilikinya.

tapi separuh rasa itu datang menyeruak.
memaksa dan menggoda tuk mencoba memiliki.
namun tetap selalu berusaha menolak.

Bintang malam itu pun tetap akan selalu disini. menemani dan mengindahkan.
menguatkan hati untuk tetap menjadi aku yang ini.
tetap menghipnotisku dengan kata-kata itu.
hanya rasa sementara dan semu.
membuatku selalu yakin dan percaya bahwa aku tak membutuhkannya.
akan selalu percaya sampai saat bintang itu tak lagi berada disini.
- September 23, 2012 0 komentar
Kilau satu Bintang kecil yang sembunyi di balik langit malam itu, bukan berarti tak ingin memiliki rembulan.
Hanya saja tak ingin menjadi suatu penghalang, perusak keindahan. Karena bulan itu jauh lebih terang.
Bulan itu terlalu indah dan bersinar bagi sang bintang.

Bintang kecil itu selalu menyembunyikan diri. Sejauh mungkin sampai batas angkasa luar, namun tetap saja dia ditemukan.
Kenapa bulan itu tak mau meninggalkan bintang?
Selalu ingin menemani dan membagi sinar.
Bulan itu, Selalu saja menyimpulkan sendiri!
Selalu mengerjar melalui sinarnya.
Menjadi satu pribadi yang menyayangi.
- September 22, 2012 0 komentar
Apa?
apa yang sebenarnya direncanakan untukku?
terus berlayar diatas lautan bergelombang. terombang-ambing tanpa halangan.
sesekali merapat di pulau-pulau kecil yang segera terbenam.

bahkan jangkar pun tak kumiliki.
bagaimana aku bisa berhenti dan menetap di suatu tempat, tanpa membiarkan kapalku terbawa arus?
bahkan untuk berhenti ditengah lautan sejenakpun aku tak mampu.

Apa?
Apa yang akan datang padaku selanjutnya?
hujan berkali-kali menyerbu. badaipun telah ku lalui. angin kencang dan ombak yang begitu tinggi bahkan sudah pernah menerpa kapal kecilku yang malang. bahkan nyaris menenggelamkan.
tapi, indahnya batas cakrawala juga telah ku nikmati, pelangi tujuh warna pun telah terlukis di hadapanku, dan birunya langit juga telah menyegarkan mataku.

Apa?
apa lagi yang akan terjadi selanjutnya?
Lihatlah, bahkan waktu pun tak membiarkan aku mengetahui petunjuknya.
- September 22, 2012 0 komentar
Selalu tak seperti yang diharapkan.
semua yang aku inginkan tuk selalu ada, seringkali memudar beriringan dengan waktu.
Keinginan sederhana yang ingin ku pertahankan. persahabatan sejati dan selamanya yang ku inginkan.
Tapi kenapa ruang dan waktu begitu kejam? memisahkan dan menjauhkan yang ingin selalu dekat dan bersama.

bahkan kehilangan tidak begitu menyakitkan bila dibandingkan dengan ini. suatu keadaan saat kau tersadar bahwa dia tiba-tiba menghilang dan kau bahkan terlupakan.
tak pernah ada bahkan lebih baik, karena tak akan pernah terasa manisnya yang akan selalu teringat. dan tak akan ada keinginan untuk tetap tinggal dalam masa bahagia itu.

pudar perlahan itu menyebalkan. sedikit demi sedikit hati pun ikut termakan. sedikit demi sedikit menggoreskan sesuatu yang membuat luka dan bekas. waktu yang terlewati dalam masa itu, bagaikan aliran dalam air yang tenang. nyaris tak terasa.
keinginanku ini sederhana. memiliki teman yang bisa menjadi sahabat selamanya. yang bisa selalu dipercaya. selalu bersama kapanpun dan dimanapun berada. tak pernah jauh, dan tak pernah berpisah. mungkinkah itu keinginan sederhana yang terlalu menyulitkan dan mewah? hingga waktu pun tak menyetujuinya untuk terjadi.
 

LuvhiniCha Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review