- November 25, 2012 0 komentar
tiba-tiba semua berubah
seperti terpenjarakan
segalanya,
segala hal bagai terkunci.

menjadi tak leluasa untuk apapun
bahkan untuk mengungkapkan sesuatu pun
harus berpikir berkali-kali
mempertimbangkan dengan matang

jauh berbeda dari saat itu
disaat tak ada yang perlu dikhawatirkan
tak perlu mempertimbangkan apapun
hanya perlu mengungkapkan
bebas tanpa tekanan
- November 25, 2012 0 komentar
Come!Please.
take me with you.

take my pain
take my sorrow
take my happiness
take my time
take my mind

enough.
those useless things around
those kinds of feelings
I want No More.

take Everything from me
take my breath
take my soul!

Like a shooting star up there
let me just gone!
disappear from the galaxy
disappear from the world
just lost
forgotten

take me!
this is spreading inside of me
I can't stand anymore
I really can't
where are you?
I've had enough of this
don't let it kills me inside
and then slowly I'll die
- November 24, 2012 0 komentar
aku sangat ingin bertemu.
benar-benar ingin bertemu
seseorang yang seperti dia.

mata itu,
ingin melihat langsung tatapannya.
ingin menatap langsung bola matanya yang tajam.
akankah aku gemetar menatap mata itu, atau aku tak akan bisa berpaling.
suaranya yang menenangkan,
kata-kata yang keluar dari bibirnya,
aku ingin dengar.
ingin kurasakan kata-kata yang menusuk itu.
aku ingin tahu apa kata-kata itu akan langsung menancap hatiku
dan membuatku terluka,
atau aku hanya akan tersenyum puas karena memang itu yang aku ingin dan kagumi darinya.

ketenangannya,
aku ingin duduk disampingnya, ikut merasakan ketenangan dan menunggu setenang apa yang dia bisa.
akankah ketenangannya membuatku bosan, atau malah membuatku jadi ikut tenang.
kecerdasannya,
aku ingin membuktikan. ingin ku menyaksikan sendiri bagaimana dia menyelesaikan suatu masalah rumit.
cepat tanggap kah akan suatu hal baru yang tiba-tiba dan tak terduga?
akankah kecerdasannya itu membuatku takjub?
kecuekannya,
itu satu hal yang paling membuatku ingin bertemu dengannya.
ingin ku tahu sebesar apa kekesalan yang akan aku rasakan saat aku dekat dengannya.
akankah aku kesal, atau aku malah akan menikmati kecuekannya?
aku ingin tahu.

I really want to meet you.
I really do.
Near, I want you near.
but, when will I meet you?
where are you?
- November 23, 2012 0 komentar
masih terus mencoba membujuk waktu untuk berpihak padaku.
masih menunggunya,
membiarkannya menentukan kapan saat yang terbaik.
terus ku bisikkan padanya untuk segera membawaku ke saat yang tepat.
saat yang tepat untuk mempersatukan hati yang terpisah.
untuk mempertemukan, dan
menjadikannya kembali satu.
menunggu saat yang tepat untuk melepas segala kerinduan.
- November 23, 2012 0 komentar
Lagu indah itu,
kumpulan kata-kata indah yang biasanya dengan mudah kunyanyikan.
nada dan irama yang dengan mudah ku senandungkan.
tapi saat ini,
dengan perasaan ini, dalam keadaan ini.
mengikuti syairnya pun aku tak mampu.
menyenandungkan iramanya aku tak bisa.
airmata terus mendesak bahkan ketika mataku tertutup sekalipun.
rasa ini begitu menyesakkan.
- November 23, 2012 0 komentar
Cukup!
berhenti menebak-nebak.
seolah kau tau segalanya.
Tidak.
kau tidak tau apa-apa.
tidak sedikitpun. kau tak tau rasanya.
bahkan apa yang ada dikepalamu itu jauh dari yang seharusnya.
kau tidak tau.
tidak persis seperti apa yang ku tau dan kurasakan.
berhenti mengatakan kau mengerti!
karena kau tidak mengerti sedikitpun rasa ini.
rasa yang menenggelamkan. menjebak. dan merenggut segalanya.
rasa yang sulit untuk ku berlari darinya.
- November 23, 2012 0 komentar
Lihatlah!
Tatap aku.
lihat kedalam mataku yang penuh kebencian.
tatapan kebencian
dan juga senyuman licik untukmu.
tatap mataku!
lalu baca pikiranku.
bisakah kau melakukannya?
Ayo, lihatlah!
rasakan kebencian ini menyiksamu.
meremukkan tulang-tulangmu.
menghisap habis darah mu
sampai ke tetes terakhir!
tatap aku!
nikmati senyuman licik ini yang khusus kubuat uuntukmu.
nikmati senyumanku dimatamu.
indah bukan?
senyuman licik dan tatapan kebencian yang menusukmu hingga kau tak lagi bernafas.
kenapa tetap berpaling?
bukankah ini yang kau mau?
kenapa tak menatapnya saat kau telah berhasil menumbuhkan benih kebencian ini padaku.
- November 23, 2012 0 komentar
Hanya kebetulan atau memang seharusnya.
aku tak peduli.
yang ku tahu, aku benci ini.
mengapa harus aku mengetahuinya?
disaat aku telah mengubur itu dalam-dalam.
kenapa harus sekarang?
saat aku nyaris tak lagi menyadari keberadaanya.
tapi,
dua kata itu menyeruakkannya seketika.
membuatku tersadar akan adanya dia.

yang telah lama tersimpan dan terkubur itu pun muncul kembali.
aku bingung. tak tahu bagaimana harus menanggapi.
serba salah.

tak ingin aku melukainya.
tapi aku juga ingin dia.
mau bagaimana lagi?
entahlah.
masih terombang ambing dalam kekalutan diri.
pikiranku masih terjebak dimasa itu.
dan hatiku tak mengizinkan untuk berjalan maju.
itulah masalahnya.
sejauh apapun waktu telah berlalu.
aku masih berjalan ditempat, seolah tak ingin bergerak dan tetap tinggal dimasa itu.
- November 23, 2012 0 komentar
Kau,
mengapa terus memperhatikanku?
mengapa menatapku seperti itu?
apa yang kau harapkan dariku?
bukankah kau sudah mendapatkan apa yang kau mau?
lihatlah mereka disana.
semua memujamu.

apa?
kenapa masih saja?
berpalinglah!
Apa yang kau harapkan dariku?
ini?
itu?
apa?
tapi tidak! apapun itu
bukan aku.
Maaf, karena tak akan pernah.

berpalinglah! lihatlah mereka.
jauhkan tatapan itu dariku segera.
- November 23, 2012 0 komentar
Kau datang dengan senyuman termanis diwajahmu
saat itu, malaikat bersayap lah yang kulihat
kau memberikan sebuah hal terindah
hingga senyum pun terlukiskan di wajahku

Namun, hal terindah itu berubah
menjadi racun yang menyebar ke dalam diriku
tak terlihat lagi senyuman manis itu
berganti pada senyuman licik yang menyayat hati
saat ini, bukan lagi malaikat yang kulihat
melaikan iblis yang menyaksikanku tersiksa.

racun itupun menyebar
masuk perlahan
sedikit demi sedikit menyatu dalam diriku
menghilangkan senyuman itu, menghapus kebahagiaanku.
- November 14, 2012 0 komentar
Bagaimana dan seperti apa seharusnya?
tak mungkin aku terus berpura-pura.
letih dan menyakitkan.

Bagaimana seharusnya?
saat mataku masih terpaku.
pikiranku masih tersita.

seperti apa seharusnya?
saat berada dalam pilihan-pilihan ini.
pilihan yang sebenarnya aku tlah tahu yang mana 'yang baik untukku'
namun tetap ku lakukan yang 'tidak baik untukku' .
entahlah.
aku hanya merasa inilah yang benar.
meski terlihat bodoh, tapi inilah yang benar.
setidaknya itu kata hatiku, ketika pikiranku tetap menentang.

yang aku tahu,
aku tak ingin merusak ini.
merusak lagi sesuatu yang bahkan belum sepenuhnya diperbaiki.
tak ingin membuatnya lebih buruk.
masih berusaha merayu hatiku untuk berdamai dengan ini setelah sekian lama waktu berlalu.
berdamai hingga aku bahkan tak menyadari kalau hal itu pernah ada.
masih membujuk pikiranku untuk mengizinkanku menghapus memori tentang itu.
letih untuk terus berpura-pura seperti ini.
- November 14, 2012 1 komentar
masalahnya adalah
bintang itu terlalu jauh dan terlalu tinggi untuk ku raih!
tak akan bisa!
karena ada jutaan bintang disana.
aku tak akan mengenali yang mana bintang yang aku ingini itu.
tak akan pernah bisa ku ambil dan kusimpan.
karena itu bukan milikku.
bahkan cahayanya pun bukan.
dan tetap tak bisa kumiliki.

galaksi luas disana!
beri aku kesempatan untuk melihat yang mana bintangku?
izinkan dia untuk bersinar lebih terang.
agar sahabat-sahabatku disana dapat menemukannya dengan mudah.
kenapa? bahkan akupun tak kau izinkan untuk melihatnya?
padahal aku tlah jatuh hati pada bintang itu.
bintang yang sinarnya paling terang dan bersinar lebih lama.
bila begini akhirnya,
kenapa kau izinkan aku melihatnya malam itu? bahkan malam-malam sesudahnya?
mataku sudah terlanjur terpaku padanya.
sekarang bintang itu bahkan tak pernah ada.
di setiap malam aku nantikan kehadirannya.
- November 12, 2012 0 komentar
Dan pada akhirnya...
bintang itu benar-benar redup.
tanpa sedikitpun cahaya yang tersisa.
jatuh tak berdaya.
mengikuti kemana saja angin mengiringnya.
jatuh
menjadi satu diantara jutaan meteor
nyaris tak terlihat.

pada akhirnya,
bunga itu pun layu. tak sanggup lagi 'tuk mempertahankan warna indahnya.
tak lagi harum semerbak mempesona.
tak lagi menarik mata 'tuk memandangnya.
kini jatuh
jatuh tanpa perlawanan ke atas tanah yang basah itu.

Dan akhirnya,
galaksi itu menjadi gelap.
planet dan bintang-bintang bersembunyi darinya.
tak muncul untuk mengindahkannya.
satu per satu planet dan bintang itu menghilang.
Berusaha untuk menghilang hingga tak lagi terlihat.

Pada akhirnya,
awan itu menjadi gelap.
pantulan biru kilau samudra perlahan memudar.
kegelapan pun mulai menyebar.
rintik-rintik air hujan mulai jatuh.
jatuh tanpa halangan ke bumi yang kering kerontang.
menghantam tanpa ampunan.
Sakit!
bumi merintih, tapi hujan tak akan pernah mempedulikan.

Dan pada akhirnya.
semua Berakhir!
- November 11, 2012 0 komentar
Runyam.
semua kebingungan pun datang.
bimbang.
membuat otakku bekerja keras untuk menemukan solusinya.
bagaimana harus bertindak?
bagaimana harus bersikap? bahkan bagaimana berkata-kata pun aku tak tahu.
hanya saja, terlalu rumit!

serba salah!
yang kuharapkan Ini, tapi yang diharapkan malah Itu.
Hanya ingin sebatas ini, tapi selalu diminta sebatas itu!
Aaaaaah, entahlah!
aku tak tahu harus apa.
menjelaskanpun aku tak bisa.
menyebalkan!

tak mau salah berucap! sungguh!
haruskah aku menjaganya?
ingin, tapi aku tak mau! karena ku tahu, pasti akan kurusak!
akan hancur olehku.
bagaimana menghindarinya?
aku pun tak tahu caranya.
cara yang halus dan tak menggores sedikitpun.

Cih, semuanya terkesan sangat sulit.
membuatku makin membencinya!
- November 03, 2012 0 komentar
Apa?
tak terpikirkan apapun.
hanya ruang kosong.
hanya satu yang terasa saat ini.
yang terasa hanya, perasaan MUAK atas tindakan dan tingkah itu.
hujan di luar sanalah yang menenangkan ku.
suara rintikannya di atap. dan...
percikan tiap tetesnya yang memecah sekumpulan air lainnya.
membujukku 'tuk tidak memikirkan itu.
menenangkan amarah yang sudah mulai meningkat.

aku tak begitu suka, sungguh!
tapi apa lagi yang bisa kuperbuat?
aku tak bisa menuntut apapun.
tidak lagi.

tak lagi aku menuntut orang lain menjadi sperti yang ku mau.
cukup satu kali disaat itu.
sekarang,aku biarkan saja dia menjadi dirinya.
apapun yang menurutnya benar!
tak akan ku tentang, sampai benar-benar melewati batas.
biarlah aku menyimpan kekesalan, sampai hari disaat semua itu akan terungkap kan.
- Oktober 31, 2012 0 komentar
'melupakan' ya?
benar, sepertinya memang harus demikian.
namun,
hanya saja...
aku rasa aku tak akan mampu untuk itu.

melupakan.
semacam kata sederhana dengan ratusan juta tanya setelahnya.
menabur titik-titik keraguan.
menyebar sedikit keindahan dalam kenangan.

'lupa' ya?
benar, aku tak akan bisa.
berapa kali pun aku memerintahkan diriku,
aku akan gagal.
dan...
walaupun nantinya akan terkesan lupa,
aku akan segera ingat kembali saat setitik bagian kenangan itu datang.
maaf, hanya saja...aku memang tak bisa!

maaf,
tapi itu saran yang sulit, teman!
- Oktober 27, 2012 0 komentar
Tuhan. Tiba-tiba aku rindu dirinya.
Segala hal yang mengingatkanku tentangnya, menyeruak dalam benakku.
Saat itu, topi itu, gerakan itu,
Dan..
lagu itu. Lagu yang dia tujukan untukku.
Tak bisa kulupa. Setiap kali lagu itu terdengar. Dialah yang pertama muncul di pikiranku.

Aku tak ingin mengakui ini,
Tapi.. aku memang rindu padanya.
Apa lagi yang bisa aku katakan?
Terus melawan rasa itu hanya akan menyiksaku.
Oh Tuhan, airmataku nyaris tumpah.
Tenggorokan bagaikan tercekat, dadaku terasa sesak.
Terus mendesak airmata ini.

Bagaimana bisa aku tiba-tiba rindu padanya?
Tuhan, kalau boleh. Ingin aku bertemu dengannya sekali lagi.
Cukup satu kali saja.
Tak apa.
Tapi, sekarang dia sudah jauh berbeda.
Bukan anak laki-laki yang dulu ku kenal.
Begitu banyak hal tentangnya yang tlah terlewatkan oleh ku.
Aku bahkan tak tau apa-apa lagi.
Akankah semuanya baik-baik saja?
Saat aku bertemu dengannya nanti.
- Oktober 23, 2012 0 komentar
Bukan.
bukan hanya sekedar awan.
lihatlah! awan itu berbeda.
awan itu berwarna cokelat.
cokelat yang teduh dan menawan diantara bentangan pantulan warna samudra.
benar-benar mendamaikan pandangan.
menabur ketenangan.
aku dibawah sini, menatapnya tanpa henti.
berharap awan itu setidaknya menyapaku.
tapi, dia sama sekali tak melirik sedikit pun.
Hey awan cokelat!
sekecil itu kah aku dihadapanmu?
atau aku bahkan tak terlihat?
padahal aku disini, jatuh terduduk dalam pelukan kedua lututku.
menatapmu terpesona.
tak ku pedulikan sekitarku hanya untuk memfokuskan pandangan ku terhadapmu.
tapi kau tetap bergeming.
diam dan bergerak perlahan.
perlahan mulai menjauh tetap tanpa suara.
ketika burung-burung diatas sana menari riang menyambut tatapanku yang penuh kekaguman.
- Oktober 15, 2012 0 komentar
Aku berteriak dalam hati. kalut dalam masalah internal diri.
bisikan kata tiba-tiba terlintas.
"Bodoh! untuk apa takut menjadi dirimu sendiri?"
tapi aku masih tetap tak peduli. masih tenggelam dalam rasa yang tak kuingini.
masih belum mau menerima dan mengerti.

tekanan pun tetap datang bertubi-tubi.
menghindar! tapi tetap menghujam batin ku.
kalimat tajam yang terlontar dari hati untuk diriku,
masih belum bisa kuterima walau darah tlah mengalir melimpah.
perih, dan... menyiksa.
tak lagi indah. hatiku tlah melawan.
tak lagi senada. tak lagi seirama.
- Oktober 15, 2012 0 komentar
Satu hal ini,
hal yang dinamai Perubahan.
satu hal yang begitu membekas dan membatasi.
merubah yang biasanya selalu diketahui dan dikenal.
membawa rasa takut untuk memulai.

Dua yang biasanya satu.
kini benar-benar menjadi dua bagian yang berbeda.
tak lagi sama, tak lagi bisa menjadi satu hal yang indah.
ini dan itu.
disana dan disini.
dia dan dia.
keduanya... berharga!
butuh waktu untuk membuat mereka kembali satu.
kembali menjadi satu kesatuan yang paling berharga dan paling indah.
- Oktober 15, 2012 0 komentar
ya. memang seperti itulah aku.
cenderung tak peduli pada apapun.
bahkan, dalam hal yang sangat penting sekalipun. aku masih sempat 'tuk tak peduli.
ingin kuucapkan maaf, tapi aku rasa tak seharusnya.
karena aku tak sesungguhnya menyesali.
bukan suatu keharusan,
jikalau demikian, hanya membuatku menjadi seorang munafik.
bagaimana menurutmu?
haruskah ku ucap kata itu? walau sesungguhnya hatiku tak memiliki sedikit pun penyesalan.
- Oktober 04, 2012 0 komentar
Lihatlah ke atas!
Purnama.
Indah!
bulatan penuh bercahaya,
bersinar, seolah tersenyum.
Indah dan menawan.
Langit pun bahkan tak hitam, mereka berwarna.
langit yang tinggi itu pun seolah tercapai.
menjadi satu parabola yang menutupi dunia.
namun, kemana para bintang malam ini?
kenapa mereka tak muncul?
marahkah kepada rembulan yang lebih terang?
hingga memilih untuk tak muncul karena tlah yakin akan tersaingi indahnya?
sayang sekali, bintang-bintang itu keliru.
malam ini bahkan bisa lebih indah dengan kehadiran mereka.
bulan akan tersenyum lebih lebar bila ditemani disekitarnya.
- Oktober 04, 2012 0 komentar
Tak sulit untuk menyadari perasaan ini.
Perasaan damai nan hampa.
tak ada lagi rasa itu.
sedikitpun tak bersisa.
tanpa penyesalan,
tanpa apapun.
hanya lenyap tiba-tiba.
kemudian tal lagi menyediakan ruang kosong untuk rasa itu.
satu rasa yang disebut cinta.
- September 28, 2012 2 komentar
Aku duduk sendiri ditepi sungai itu.
hanya gemerlap bintang dan lampu-lampu jalan yang menerangiku.
saat Dia yang tadinya sempat bersamaku pergi, pada akhirnya Aku benar-benar tinggal sendiri.
Sepinya malam ini membuatku tertunduk dalam kedua lututku, dan... menangis.
menangis dan menangis.
mengeluarkan tiap kesakitan lewat tiap tetes airmataku.

Tak lama, Dia yang sebenarnya tak pernah pergi, datang kembali.
duduk disampingku, dan merangkulku.
membiarkanku menangis dalam dekapannya.
walau Dia tak tau apa penyebabnya aku menangis.

airmataku mengalir tanpa halangan.
seolah membawakan angin yang akan membuatku melambung tinggi saat kesedihan itu terbuang. tiap butir airmataku yang jatuh, membawa kelegaan yang tak bisa ku gambarkan.

Selang beberapa lama, aku pun berhenti menangis.
airmataku seolah habis.
aku mengusap kedua mataku yang basah. dan dia membantuku.
Dia memandang kedua mataku yang sedang berada dihadapannya.
basah dan seolah berkilau terkena pantulan cahaya.
Dia tersenyum, kemudian melontarkan candaan padaku.
candaan sederhana yang bisa membuatku melukiskan sedikit senyuman diwajah.
- September 28, 2012 0 komentar
tanpa judul.
yah, memangitu yang selalu ku tuliskan.
tak mengerti apa sebenarnya inti dari kalimat-kalimat yang ku buat.
perasaanku pun bahkan tak aku mengerti.
hanya dapat sekilas memahami,
hanya membiarkan jari jemari ini menari di atas kotak-kotak hitam kecil.
mengeluarkan kata apapun yang terbesit di memori.
menumpahkan perasaan yg terisi di dalam hati.
tak peduli bagaimana orang lain akan bisa memahami.
satu yang ku tahu, aku ingin menuliskannya.
itu lah rasaku. apa yang ingin ku tuliskan.
- September 28, 2012 0 komentar
Seberapa sering pun terlihat "tidak" aku yakin selalu "iya".
satu lagi bukti yang ku dapatkan.
betapa sedihnya sang galaksi ketika satu bintang kecil itu meredup.
sinar mentari seakan pudar, gemerlip bintang pun nyaris tak terlihat. bulan enggan bersinar, dan langitpun selalu hitam.
tapi, aku pun heran. kenapa galaksi itu tak merasa begitu sedih saat satu bintang terang kebanggaannya mengalami hal yang serupa?
mereka hanya terdiam sesaat lalu kembali seperti semula. hanya memberinya bantuan cahaya yang lebih terang untuk mengembalikannya.
bintang kecil itu tak tau harus bagaimana.
tetap berada disana, atau menghilang perlahan dari peredaran?
namun tetapa saja, yang dia inginkan adalah menjadi satu bagian galaksi yang sempurna.
Menjadi sebuah galaksi yang nyata. Menjadi satu dengan ratusan juta hal lainnya.
:)
- September 27, 2012 0 komentar
Seiring detik waktu yang terus berjalan, jarak diantara kami pun semakin jauh.
Perlahan tapi pasti, jarak ini memisahkan.
Melepas yang tlah terikat, dan memutuskan yang tlah terjalin.
Membawa kami kedalam dunia yang jauh berbeda.
Hampa. Tanpa mengenal satu rasapun didalamnya.
Kebersamaan yang telah terjalin, yang diharapkan akan selalu terjalin. Tiba-tiba menjadi kenangan semata.
Ya, kenangan! Hanya kenangan.
Perlahan kenangan itu pun akan pudar bila tak terjaga dengan hati yang sebenarnya.
Sedikit demi sedikit, masuk hal baru dalam kehidupan. Memaksa kenangan itu terhimpit dengan hal baru yang dihadapi.
Lama kelamaan pun akan terkubur, jauh di palung hati terdalam. Terlalu dalam bahkan untuk dapat terkenang.
- September 27, 2012 0 komentar
Bukan karena memang ingin selamanya, tp hanya karena ingin bermain sementara.
Petik saja bila layu tak berasa. Jangan tinggalkan walau hanya sedikit akar darinya.
Yakinlah perlahan tp pasti akan tumbuh yang baru.
Lebih indah dan lebih kuat. Lebih mekar dan harum.
Bersabarlah hingga waktunya tiba. carilah taman indah lainnya.
- September 24, 2012 0 komentar
Dekati mawar itu bila ingin memilikinya.
tahan luka karena durinya. paksa bila tak sanggup.
dan hilangkan luka itu dengan aromanya. karena sensasinya dapat menghapuskan luka.

hujan jatuh menyerbu. tiap tetesnya jatuh dalam kelopak merah. tapi,
mawar itu tetap diam.
tetap diam seolah tetap menghalangi apapun yang mendekatinya.
tetap mempertahankan diri.

Hey kau!
yang mengagumi keindahannya. yang bersedia menerima sakitnya. dan ingin memilikinya.
petiklah dia hingga kau dapat miliki. hingga dapat selalu kau pegang. hingga akhirnya ia layu perlahan.
atau biarkanlah dia disana. hidup dan berkembang seperti apa yang seharusnya. tanpa harus menjadi milikmu. walau pada akhirnya kau hanya bisa memperhatikannya,berkembang indah, kemudian layu perlahan dalam senyuman.

kejarlah indahnya. taklukkan dia. dan siapkanlah baginya tempat terindah. dimanapun yang menurutmu pantas untuknya. tempat dimana dia bisa selalu mekar. selalu menghiasi pandangan mata beningmu.
- September 23, 2012 0 komentar
Semu.
suatu keadaan dimana semua tak nyata.
tak ingin memilikinya.

tapi separuh rasa itu datang menyeruak.
memaksa dan menggoda tuk mencoba memiliki.
namun tetap selalu berusaha menolak.

Bintang malam itu pun tetap akan selalu disini. menemani dan mengindahkan.
menguatkan hati untuk tetap menjadi aku yang ini.
tetap menghipnotisku dengan kata-kata itu.
hanya rasa sementara dan semu.
membuatku selalu yakin dan percaya bahwa aku tak membutuhkannya.
akan selalu percaya sampai saat bintang itu tak lagi berada disini.
- September 23, 2012 0 komentar
Kilau satu Bintang kecil yang sembunyi di balik langit malam itu, bukan berarti tak ingin memiliki rembulan.
Hanya saja tak ingin menjadi suatu penghalang, perusak keindahan. Karena bulan itu jauh lebih terang.
Bulan itu terlalu indah dan bersinar bagi sang bintang.

Bintang kecil itu selalu menyembunyikan diri. Sejauh mungkin sampai batas angkasa luar, namun tetap saja dia ditemukan.
Kenapa bulan itu tak mau meninggalkan bintang?
Selalu ingin menemani dan membagi sinar.
Bulan itu, Selalu saja menyimpulkan sendiri!
Selalu mengerjar melalui sinarnya.
Menjadi satu pribadi yang menyayangi.
- September 22, 2012 0 komentar
Apa?
apa yang sebenarnya direncanakan untukku?
terus berlayar diatas lautan bergelombang. terombang-ambing tanpa halangan.
sesekali merapat di pulau-pulau kecil yang segera terbenam.

bahkan jangkar pun tak kumiliki.
bagaimana aku bisa berhenti dan menetap di suatu tempat, tanpa membiarkan kapalku terbawa arus?
bahkan untuk berhenti ditengah lautan sejenakpun aku tak mampu.

Apa?
Apa yang akan datang padaku selanjutnya?
hujan berkali-kali menyerbu. badaipun telah ku lalui. angin kencang dan ombak yang begitu tinggi bahkan sudah pernah menerpa kapal kecilku yang malang. bahkan nyaris menenggelamkan.
tapi, indahnya batas cakrawala juga telah ku nikmati, pelangi tujuh warna pun telah terlukis di hadapanku, dan birunya langit juga telah menyegarkan mataku.

Apa?
apa lagi yang akan terjadi selanjutnya?
Lihatlah, bahkan waktu pun tak membiarkan aku mengetahui petunjuknya.
- September 22, 2012 0 komentar
Selalu tak seperti yang diharapkan.
semua yang aku inginkan tuk selalu ada, seringkali memudar beriringan dengan waktu.
Keinginan sederhana yang ingin ku pertahankan. persahabatan sejati dan selamanya yang ku inginkan.
Tapi kenapa ruang dan waktu begitu kejam? memisahkan dan menjauhkan yang ingin selalu dekat dan bersama.

bahkan kehilangan tidak begitu menyakitkan bila dibandingkan dengan ini. suatu keadaan saat kau tersadar bahwa dia tiba-tiba menghilang dan kau bahkan terlupakan.
tak pernah ada bahkan lebih baik, karena tak akan pernah terasa manisnya yang akan selalu teringat. dan tak akan ada keinginan untuk tetap tinggal dalam masa bahagia itu.

pudar perlahan itu menyebalkan. sedikit demi sedikit hati pun ikut termakan. sedikit demi sedikit menggoreskan sesuatu yang membuat luka dan bekas. waktu yang terlewati dalam masa itu, bagaikan aliran dalam air yang tenang. nyaris tak terasa.
keinginanku ini sederhana. memiliki teman yang bisa menjadi sahabat selamanya. yang bisa selalu dipercaya. selalu bersama kapanpun dan dimanapun berada. tak pernah jauh, dan tak pernah berpisah. mungkinkah itu keinginan sederhana yang terlalu menyulitkan dan mewah? hingga waktu pun tak menyetujuinya untuk terjadi.
- Januari 25, 2012 0 komentar
takut..
satukata dengan jutaan reaksi berbeda, reaksi nyata yang merampas semua rasa lainnya.
hingga hanya ada satu rasa.. benar-benar satu..
hanya satu..
ketakutan.

rasa takut ini kian memuncak.
serba salah, dan membuatku menjadi...
paranoid.

rasa takutku ini, merampas semua keindahan hariku.
senyuman pun, hanya sebuah rekayasa 'tuk menutupi rasaku sesungguhnya.
sungguh mengerikan.
takut..
aku... takut.

gambaran-gambaran yang tak ku inginkan, berkelebat dalam benakku.
pikiran yang menakutkan itu, membuat ku seketika terdiam..
termenung tak menentu...
tepat saat kesadaranku datang, seketika ku tampis pikiran itu detik itu juga.
memohon kepada tuhanku, Allah. untuk senantiasa menjagaku.. karena Dia-lah satu-satunya penguasaku dan juga duniaku.

ketakutan itu sangat...
mengerikan!
- Januari 17, 2012 0 komentar


akhirnya, datang juga hari yang tak kuharapkan untuk datang sekarang.
hari yang ku ingin 'tuk tiba di waktu yang berbeda.
sedikit egois, memang.
tapi.. itulah yang terpikirkan.

hari ini! malam ini!
aku melewatkan satu setengah jam terbaik dalam hidupku. bahkan tak mengikutinya.
aku benar-benar akan menyesali hal ini.
mungkin memang berlebihan, tapi...
entahlah! aku hanya tak bisa menjauhi pikiranku darinya.
apa yang harus aku lakukan?

disini aku hanya duduk termenung, tak tau apa yang akan atau harus ku lakukan. pikiranku selalu kembali lagi pada hal itu. sama sekali tak bisa berkonsentrasi pada hal lain.

hanya harapan yang tertinggal.
harapan untukku agar menjadi lebih sabar. berusaha menerima kenyataan bahwa AKU TAK BISA!
aku tak berada disana sekarang... aku... benar-benar menyesalinya.
harapan untuk mendapatkan sedikit memori tentangnya. harapan untuk dapat merasakan sensasi yang ku impikan.. harapan untuk dapat merasakan sedikit saja kebahagiaan saat berada disana..
hanya itu yang bisa ku pikirkan sekarang. hanya harapan.. harapan... dan harapan..
berharap harapan itu akan menjadi kenyataan, dan memberikan seutas senyuman kecil di wajahku.

apa ini adil? Apa adil bagiku untuk tidak bisa hanya sekedar mendapatkan apa yang ku mau? entahlah! aku berusaha tak memikirkannya.
tapi... aku gagal!
aku benar-benar kalah dalam permainan ini.
aku... kalah!

Apa ini berlebihan? mungkin bagi sebagian orang, ini memang berlebihan..
tapi tidak bagi mereka yang pernah merasakan hal yang sama.
We love.. but we Can't meet..
to know that we can't meet people whom we love.. it really hurts, you know..
itu adalah perpisahan yang terjauh.

mengharap yang terbaik. itulah kini...
 

LuvhiniCha Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review