- November 25, 2012 0 komentar
tiba-tiba semua berubah
seperti terpenjarakan
segalanya,
segala hal bagai terkunci.

menjadi tak leluasa untuk apapun
bahkan untuk mengungkapkan sesuatu pun
harus berpikir berkali-kali
mempertimbangkan dengan matang

jauh berbeda dari saat itu
disaat tak ada yang perlu dikhawatirkan
tak perlu mempertimbangkan apapun
hanya perlu mengungkapkan
bebas tanpa tekanan
- November 25, 2012 0 komentar
Come!Please.
take me with you.

take my pain
take my sorrow
take my happiness
take my time
take my mind

enough.
those useless things around
those kinds of feelings
I want No More.

take Everything from me
take my breath
take my soul!

Like a shooting star up there
let me just gone!
disappear from the galaxy
disappear from the world
just lost
forgotten

take me!
this is spreading inside of me
I can't stand anymore
I really can't
where are you?
I've had enough of this
don't let it kills me inside
and then slowly I'll die
- November 24, 2012 0 komentar
aku sangat ingin bertemu.
benar-benar ingin bertemu
seseorang yang seperti dia.

mata itu,
ingin melihat langsung tatapannya.
ingin menatap langsung bola matanya yang tajam.
akankah aku gemetar menatap mata itu, atau aku tak akan bisa berpaling.
suaranya yang menenangkan,
kata-kata yang keluar dari bibirnya,
aku ingin dengar.
ingin kurasakan kata-kata yang menusuk itu.
aku ingin tahu apa kata-kata itu akan langsung menancap hatiku
dan membuatku terluka,
atau aku hanya akan tersenyum puas karena memang itu yang aku ingin dan kagumi darinya.

ketenangannya,
aku ingin duduk disampingnya, ikut merasakan ketenangan dan menunggu setenang apa yang dia bisa.
akankah ketenangannya membuatku bosan, atau malah membuatku jadi ikut tenang.
kecerdasannya,
aku ingin membuktikan. ingin ku menyaksikan sendiri bagaimana dia menyelesaikan suatu masalah rumit.
cepat tanggap kah akan suatu hal baru yang tiba-tiba dan tak terduga?
akankah kecerdasannya itu membuatku takjub?
kecuekannya,
itu satu hal yang paling membuatku ingin bertemu dengannya.
ingin ku tahu sebesar apa kekesalan yang akan aku rasakan saat aku dekat dengannya.
akankah aku kesal, atau aku malah akan menikmati kecuekannya?
aku ingin tahu.

I really want to meet you.
I really do.
Near, I want you near.
but, when will I meet you?
where are you?
- November 23, 2012 0 komentar
masih terus mencoba membujuk waktu untuk berpihak padaku.
masih menunggunya,
membiarkannya menentukan kapan saat yang terbaik.
terus ku bisikkan padanya untuk segera membawaku ke saat yang tepat.
saat yang tepat untuk mempersatukan hati yang terpisah.
untuk mempertemukan, dan
menjadikannya kembali satu.
menunggu saat yang tepat untuk melepas segala kerinduan.
- November 23, 2012 0 komentar
Lagu indah itu,
kumpulan kata-kata indah yang biasanya dengan mudah kunyanyikan.
nada dan irama yang dengan mudah ku senandungkan.
tapi saat ini,
dengan perasaan ini, dalam keadaan ini.
mengikuti syairnya pun aku tak mampu.
menyenandungkan iramanya aku tak bisa.
airmata terus mendesak bahkan ketika mataku tertutup sekalipun.
rasa ini begitu menyesakkan.
- November 23, 2012 0 komentar
Cukup!
berhenti menebak-nebak.
seolah kau tau segalanya.
Tidak.
kau tidak tau apa-apa.
tidak sedikitpun. kau tak tau rasanya.
bahkan apa yang ada dikepalamu itu jauh dari yang seharusnya.
kau tidak tau.
tidak persis seperti apa yang ku tau dan kurasakan.
berhenti mengatakan kau mengerti!
karena kau tidak mengerti sedikitpun rasa ini.
rasa yang menenggelamkan. menjebak. dan merenggut segalanya.
rasa yang sulit untuk ku berlari darinya.
- November 23, 2012 0 komentar
Lihatlah!
Tatap aku.
lihat kedalam mataku yang penuh kebencian.
tatapan kebencian
dan juga senyuman licik untukmu.
tatap mataku!
lalu baca pikiranku.
bisakah kau melakukannya?
Ayo, lihatlah!
rasakan kebencian ini menyiksamu.
meremukkan tulang-tulangmu.
menghisap habis darah mu
sampai ke tetes terakhir!
tatap aku!
nikmati senyuman licik ini yang khusus kubuat uuntukmu.
nikmati senyumanku dimatamu.
indah bukan?
senyuman licik dan tatapan kebencian yang menusukmu hingga kau tak lagi bernafas.
kenapa tetap berpaling?
bukankah ini yang kau mau?
kenapa tak menatapnya saat kau telah berhasil menumbuhkan benih kebencian ini padaku.
- November 23, 2012 0 komentar
Hanya kebetulan atau memang seharusnya.
aku tak peduli.
yang ku tahu, aku benci ini.
mengapa harus aku mengetahuinya?
disaat aku telah mengubur itu dalam-dalam.
kenapa harus sekarang?
saat aku nyaris tak lagi menyadari keberadaanya.
tapi,
dua kata itu menyeruakkannya seketika.
membuatku tersadar akan adanya dia.

yang telah lama tersimpan dan terkubur itu pun muncul kembali.
aku bingung. tak tahu bagaimana harus menanggapi.
serba salah.

tak ingin aku melukainya.
tapi aku juga ingin dia.
mau bagaimana lagi?
entahlah.
masih terombang ambing dalam kekalutan diri.
pikiranku masih terjebak dimasa itu.
dan hatiku tak mengizinkan untuk berjalan maju.
itulah masalahnya.
sejauh apapun waktu telah berlalu.
aku masih berjalan ditempat, seolah tak ingin bergerak dan tetap tinggal dimasa itu.
- November 23, 2012 0 komentar
Kau,
mengapa terus memperhatikanku?
mengapa menatapku seperti itu?
apa yang kau harapkan dariku?
bukankah kau sudah mendapatkan apa yang kau mau?
lihatlah mereka disana.
semua memujamu.

apa?
kenapa masih saja?
berpalinglah!
Apa yang kau harapkan dariku?
ini?
itu?
apa?
tapi tidak! apapun itu
bukan aku.
Maaf, karena tak akan pernah.

berpalinglah! lihatlah mereka.
jauhkan tatapan itu dariku segera.
- November 23, 2012 0 komentar
Kau datang dengan senyuman termanis diwajahmu
saat itu, malaikat bersayap lah yang kulihat
kau memberikan sebuah hal terindah
hingga senyum pun terlukiskan di wajahku

Namun, hal terindah itu berubah
menjadi racun yang menyebar ke dalam diriku
tak terlihat lagi senyuman manis itu
berganti pada senyuman licik yang menyayat hati
saat ini, bukan lagi malaikat yang kulihat
melaikan iblis yang menyaksikanku tersiksa.

racun itupun menyebar
masuk perlahan
sedikit demi sedikit menyatu dalam diriku
menghilangkan senyuman itu, menghapus kebahagiaanku.
- November 14, 2012 0 komentar
Bagaimana dan seperti apa seharusnya?
tak mungkin aku terus berpura-pura.
letih dan menyakitkan.

Bagaimana seharusnya?
saat mataku masih terpaku.
pikiranku masih tersita.

seperti apa seharusnya?
saat berada dalam pilihan-pilihan ini.
pilihan yang sebenarnya aku tlah tahu yang mana 'yang baik untukku'
namun tetap ku lakukan yang 'tidak baik untukku' .
entahlah.
aku hanya merasa inilah yang benar.
meski terlihat bodoh, tapi inilah yang benar.
setidaknya itu kata hatiku, ketika pikiranku tetap menentang.

yang aku tahu,
aku tak ingin merusak ini.
merusak lagi sesuatu yang bahkan belum sepenuhnya diperbaiki.
tak ingin membuatnya lebih buruk.
masih berusaha merayu hatiku untuk berdamai dengan ini setelah sekian lama waktu berlalu.
berdamai hingga aku bahkan tak menyadari kalau hal itu pernah ada.
masih membujuk pikiranku untuk mengizinkanku menghapus memori tentang itu.
letih untuk terus berpura-pura seperti ini.
- November 14, 2012 1 komentar
masalahnya adalah
bintang itu terlalu jauh dan terlalu tinggi untuk ku raih!
tak akan bisa!
karena ada jutaan bintang disana.
aku tak akan mengenali yang mana bintang yang aku ingini itu.
tak akan pernah bisa ku ambil dan kusimpan.
karena itu bukan milikku.
bahkan cahayanya pun bukan.
dan tetap tak bisa kumiliki.

galaksi luas disana!
beri aku kesempatan untuk melihat yang mana bintangku?
izinkan dia untuk bersinar lebih terang.
agar sahabat-sahabatku disana dapat menemukannya dengan mudah.
kenapa? bahkan akupun tak kau izinkan untuk melihatnya?
padahal aku tlah jatuh hati pada bintang itu.
bintang yang sinarnya paling terang dan bersinar lebih lama.
bila begini akhirnya,
kenapa kau izinkan aku melihatnya malam itu? bahkan malam-malam sesudahnya?
mataku sudah terlanjur terpaku padanya.
sekarang bintang itu bahkan tak pernah ada.
di setiap malam aku nantikan kehadirannya.
- November 12, 2012 0 komentar
Dan pada akhirnya...
bintang itu benar-benar redup.
tanpa sedikitpun cahaya yang tersisa.
jatuh tak berdaya.
mengikuti kemana saja angin mengiringnya.
jatuh
menjadi satu diantara jutaan meteor
nyaris tak terlihat.

pada akhirnya,
bunga itu pun layu. tak sanggup lagi 'tuk mempertahankan warna indahnya.
tak lagi harum semerbak mempesona.
tak lagi menarik mata 'tuk memandangnya.
kini jatuh
jatuh tanpa perlawanan ke atas tanah yang basah itu.

Dan akhirnya,
galaksi itu menjadi gelap.
planet dan bintang-bintang bersembunyi darinya.
tak muncul untuk mengindahkannya.
satu per satu planet dan bintang itu menghilang.
Berusaha untuk menghilang hingga tak lagi terlihat.

Pada akhirnya,
awan itu menjadi gelap.
pantulan biru kilau samudra perlahan memudar.
kegelapan pun mulai menyebar.
rintik-rintik air hujan mulai jatuh.
jatuh tanpa halangan ke bumi yang kering kerontang.
menghantam tanpa ampunan.
Sakit!
bumi merintih, tapi hujan tak akan pernah mempedulikan.

Dan pada akhirnya.
semua Berakhir!
- November 11, 2012 0 komentar
Runyam.
semua kebingungan pun datang.
bimbang.
membuat otakku bekerja keras untuk menemukan solusinya.
bagaimana harus bertindak?
bagaimana harus bersikap? bahkan bagaimana berkata-kata pun aku tak tahu.
hanya saja, terlalu rumit!

serba salah!
yang kuharapkan Ini, tapi yang diharapkan malah Itu.
Hanya ingin sebatas ini, tapi selalu diminta sebatas itu!
Aaaaaah, entahlah!
aku tak tahu harus apa.
menjelaskanpun aku tak bisa.
menyebalkan!

tak mau salah berucap! sungguh!
haruskah aku menjaganya?
ingin, tapi aku tak mau! karena ku tahu, pasti akan kurusak!
akan hancur olehku.
bagaimana menghindarinya?
aku pun tak tahu caranya.
cara yang halus dan tak menggores sedikitpun.

Cih, semuanya terkesan sangat sulit.
membuatku makin membencinya!
- November 03, 2012 0 komentar
Apa?
tak terpikirkan apapun.
hanya ruang kosong.
hanya satu yang terasa saat ini.
yang terasa hanya, perasaan MUAK atas tindakan dan tingkah itu.
hujan di luar sanalah yang menenangkan ku.
suara rintikannya di atap. dan...
percikan tiap tetesnya yang memecah sekumpulan air lainnya.
membujukku 'tuk tidak memikirkan itu.
menenangkan amarah yang sudah mulai meningkat.

aku tak begitu suka, sungguh!
tapi apa lagi yang bisa kuperbuat?
aku tak bisa menuntut apapun.
tidak lagi.

tak lagi aku menuntut orang lain menjadi sperti yang ku mau.
cukup satu kali disaat itu.
sekarang,aku biarkan saja dia menjadi dirinya.
apapun yang menurutnya benar!
tak akan ku tentang, sampai benar-benar melewati batas.
biarlah aku menyimpan kekesalan, sampai hari disaat semua itu akan terungkap kan.
 

LuvhiniCha Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review