- Desember 07, 2013
aku terpaku menatap tanah hijau yang seribu kali lebih indah dari segala keindahan yang pernah kusaksikan.
kesejukan warna hijaunya,
keramahan hembusan angin yang menghanyutkan,
suara tawa desiran sungai yang saling mengejar,
gemersik daun yang tertawa geli digelitik angin,
kehangatan aromanya yang begitu mendamaikan hati,
lukisan biru yang terbentang disekelilingnya,
dan, kehangatan yang langsung menyapa begitu aku memijakkan kaki disana.
ya, setidaknya itulah yang aku ingat.

tak pernah terpikir olehku semua itu hanya akan tinggal sebuah gambaran indah dalam memori.
yang kini kusaksikan begitu mengerikan.
semua keindahan itu terenggut,
hanya dalam sedikit sentuhan sang waktu.

tubuhku gemetar menyaksikan ini
kakiku lemas hingga aku jatuh berlutut
tanah hijau itu hanya tinggal hamparan tanah hitam
dengan hiasan bunga-bunga merah kecil bersinar yang terbang bagai kunang-kunang
tanah hijau itu
tidur dalam pelukan kumpulan kabut gelap menyesakkan
hening
tak ada lagi suara tawa yang dulu ku kenal
hilang
hanya tinggal hal-hal yang mengerikan, yang tak ku kenal
suara renyah dari ciptaan merah yang bersemangat memakan segalanya

0 komentar:

Posting Komentar

 

LuvhiniCha Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review